Hanya Ingin Kau Tau Saja
Saat hati berbicara
Biarlah ia yang mampu mengeja
Setiap makna di dalamnya
Ketika lisan tak mampu bersuara
Biarkan ia mengendap dalam rasa
Tersimpan sebagai asa saja
Saat aku tak mampu berkata-kata
Ingin sekali kau mengetahuinya
Dari yang tak diketahui siapa-siapa
Aku memang bukan yang teristimewa
Dan bukan insan yang luar biasa
Aku hanya seorang lelaki
Hidupku hanya lahir dari mengeja kata
Hidupku berarti karena selalu melisankannya
Sekalipun hanya hati yang bersuara
Bukan pula romantis semu tak bermakna
Bukan juga basa-basi yang tak bernyawa
Tak mengapa…
Selagi nyawaku masih ada
Aku hanya akan terus mengeja
Namamu dalam doa
Doa-doa untukmu yang kucinta
Sebait kata pelepas rasa di jiwa
Yang sulit mungkin ku melafazkannya
Hanya ingin kau tahu saja…
Hanya kau yang paling kucinta
Selamanya.
Jadikan Saja Aku Yang Kedua
Kawan, jangan kau cinta aku
Bisa jadi kau kecewa padaku
Namun, jangan pula kau benci padaku
Bisa jadi kau belum tahu siapa aku
Aku dan kau hanya butuh sepasang tangan
Yang akan kita genggam kala kita melangkah
Aku dan kau hanya butuh sepasang telinga
Yang siap mendengar, kala jengah kita telah memuncak
Aku dan kau hanya butuh sepotong hati
Untuk bersandar atas segala lelah
Tapi maaf, jadikan saja aku yang kedua
Dan aku pun ingin jadikan kau bukan yang pertama
Kau tahu kawan, Allah itu yang pertama
Dan tidak akan menjadi kesekian
Ingat kawan, ingatkan pula aku
Bahwa aku bisa lelah
Bahwa aku bisa berpaling
Aku bisa abaikan kau
Meski dulu beribu kagum tercurah untukku
Aku bisa selembut angin pegunungan
Juga kadang berubah bak lahar yang mengalir
Kawan, aku khilaf perhatikan kau
Telingaku kerap mendadak tuli
Ku bungkam akan dukamu
Yang lalu lalang menjadi bayang
Ada sebuah kalimat
Kau bercerita duka pada yang sedang berduka
Dan suka tidak akan kau dapat
Kita pernah terjatuh
Dan kita pernah terlupa
Segala rasa biar menjadi warna
Untuk kita
Bukan jadi milik bersama
Tegur aku dalam ketidaksukaan
Tegur aku dalam kebencian
Dan dunia, abaikan saja
Sumber: http://www.dakwatuna.com,,,share dan berbagi ilmu agama
Angan
tak kausa ku usap air mata
q relakan jtuh memeluk tanah
memendam semua perih dan luka
menggores hati dengan dusta
kau,,,,
begtu ber'arti hngga taukah qm
setiap langkahq bayangmu selalu mengikuti
mengiringi di stiap perjalananq
tapi tak pula ada arti
jika air mata itu jg turut mengisi harimu
hidupmu dan hidupku
bgtu memilukan
kuatkn raga qt tuk melangkah
melawan alam ini
hingga nanti
hingga nafas berhenti
harus juga qm tau
tanpa olehnya semua tak ada artinya
tengadahkn tangan di tengah hujan
agar air mata tak tersapu oleh angin
sesuatu itu akan qt dptkn
kelak nanti tiba waktunya
takkan sia sia
semua pengorbanan
semua perjalanan akan berakhir
di sisiq
dan ...
qt akn melangkah bersama
genggam erat tanganq
jngan sampai engkau lepaskan
percayalah....
suatu sa'at nanti
dunia akan berpihak pada kita
FANZZER
Saat hati berbicara
Biarlah ia yang mampu mengeja
Setiap makna di dalamnya
Ketika lisan tak mampu bersuara
Biarkan ia mengendap dalam rasa
Tersimpan sebagai asa saja
Saat aku tak mampu berkata-kata
Ingin sekali kau mengetahuinya
Dari yang tak diketahui siapa-siapa
Aku memang bukan yang teristimewa
Dan bukan insan yang luar biasa
Aku hanya seorang lelaki
Hidupku hanya lahir dari mengeja kata
Hidupku berarti karena selalu melisankannya
Sekalipun hanya hati yang bersuara
Bukan pula romantis semu tak bermakna
Bukan juga basa-basi yang tak bernyawa
Tak mengapa…
Selagi nyawaku masih ada
Aku hanya akan terus mengeja
Namamu dalam doa
Doa-doa untukmu yang kucinta
Sebait kata pelepas rasa di jiwa
Yang sulit mungkin ku melafazkannya
Hanya ingin kau tahu saja…
Hanya kau yang paling kucinta
Selamanya.
Jadikan Saja Aku Yang Kedua
Kawan, jangan kau cinta aku
Bisa jadi kau kecewa padaku
Namun, jangan pula kau benci padaku
Bisa jadi kau belum tahu siapa aku
Aku dan kau hanya butuh sepasang tangan
Yang akan kita genggam kala kita melangkah
Aku dan kau hanya butuh sepasang telinga
Yang siap mendengar, kala jengah kita telah memuncak
Aku dan kau hanya butuh sepotong hati
Untuk bersandar atas segala lelah
Tapi maaf, jadikan saja aku yang kedua
Dan aku pun ingin jadikan kau bukan yang pertama
Kau tahu kawan, Allah itu yang pertama
Dan tidak akan menjadi kesekian
Ingat kawan, ingatkan pula aku
Bahwa aku bisa lelah
Bahwa aku bisa berpaling
Aku bisa abaikan kau
Meski dulu beribu kagum tercurah untukku
Aku bisa selembut angin pegunungan
Juga kadang berubah bak lahar yang mengalir
Kawan, aku khilaf perhatikan kau
Telingaku kerap mendadak tuli
Ku bungkam akan dukamu
Yang lalu lalang menjadi bayang
Ada sebuah kalimat
Kau bercerita duka pada yang sedang berduka
Dan suka tidak akan kau dapat
Kita pernah terjatuh
Dan kita pernah terlupa
Segala rasa biar menjadi warna
Untuk kita
Bukan jadi milik bersama
Tegur aku dalam ketidaksukaan
Tegur aku dalam kebencian
Dan dunia, abaikan saja
Sumber: http://www.dakwatuna.com,,,share dan berbagi ilmu agama
Angan
tak kausa ku usap air mata
q relakan jtuh memeluk tanah
memendam semua perih dan luka
menggores hati dengan dusta
kau,,,,
begtu ber'arti hngga taukah qm
setiap langkahq bayangmu selalu mengikuti
mengiringi di stiap perjalananq
tapi tak pula ada arti
jika air mata itu jg turut mengisi harimu
hidupmu dan hidupku
bgtu memilukan
kuatkn raga qt tuk melangkah
melawan alam ini
hingga nanti
hingga nafas berhenti
harus juga qm tau
tanpa olehnya semua tak ada artinya
tengadahkn tangan di tengah hujan
agar air mata tak tersapu oleh angin
sesuatu itu akan qt dptkn
kelak nanti tiba waktunya
takkan sia sia
semua pengorbanan
semua perjalanan akan berakhir
di sisiq
dan ...
qt akn melangkah bersama
genggam erat tanganq
jngan sampai engkau lepaskan
percayalah....
suatu sa'at nanti
dunia akan berpihak pada kita
FANZZER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih,
setiap kata dari saudara
menjadi motivasi penting buat saya.